Kamis, 27 Februari 2014

Tentang Doel "Balikpapan Tempoe Doeloe"

    Awalnya saya "Doel" tertarik untuk mengangkat Sejarah Kota Balikpapan melalui sebuah akun yg menampilkan foto foto Indonesia Tempoe Doeloe, karna menurut Saya "Doel" itu sangat menarik dan bisa memberi informasi tentang pengetahuan Sejarah Kota Balikpapan ini, karna untuk saat ini menemukan jejak jejak Sejarah Kota Balikpapan sangat minim, dari sumber maupun internet.
 
     Maka dari itulah salah Satu akun yg memberikan Informasi tentang Indonesia Tempoe Doeloe mejadi reverensi saya "doel" untuk membuat sebuah akun Twitter @Bppn_doeloe (Balikpapan Tempoe Doeloe" dari akun twitter itu lah saya mulai membagikan informasi tentang Balikpapan di massa Tempoe Doeloe.

     Ada hal yg menarik saat Saya "Doel" membuat akun twitter tersebut karna Saya "Doel" membuatnya di jam yg tidak pas saat orang orang sedang tertidur lelap dan menunggu datangnya Adzan subuh sekitar Jam 04.30 an Bulan September 2013 (tanggalnya lupa) akun itu Resmi Saya "Doel" buat, kenapa sesubuh itu ? jawabnya simple ya gara gara si hitam manis "KOPI" gak bisa tidur dah si doel nya, sambil melihat lihat dari akun Indonesia Tempoe Doeloe itulah, doel juga mulai mencari informasi tentang Sejarah Kota Balikpapan.

     Alhamdulillah Respon teman teman pengguna twitter Khususnya warga Kota Balikpapan sangat baik untuk mengetahui Sejarah Kota nya (Kota Balikpapan), hari pertama @Bppn_doeloe mulai digunakan Followers nya sudah mencapai 100 sampai 4 hari berturut turut selalu seperti itu.

     Saya "Doel" merupakan warga Kota Balikpapan yg lahir di Balikpapan pada 22 tahun silam orang tua saya merupakan Asli Suku Bugis (sulawesi Selatan) kedua orang tua saya "doel" lahir nya sama di tahun 1945 cuma beda bulan dan tanggal heheh

     Please jangan tanya hobi ? haha hobi saya Minum Kopi, bermain Gitar dan Futsal
     Minuman yg saya suka ? sudah gak usa ditanya jawabnya si "Hitam Manis"
     Doel saat ini bekerja di salah satu perusahaan yg ada di Balikpapan

Sekali lagi terima kasih buat teman teman yg sudah mendukung adanya akun @Bppn_doeloe ini semoga apa yg kita dapat dari segala informasi di penjuru dunia berbagilah kepada teman teman lainya ilmu sangat penting informasi sangat di butuhkan

"SEJARAH ADA KARENA MANUSIA ADA, JANGAN SEKALI KALI MELUPAKAN SEJARAH"

wassalam bye bye

Follow Us : @Bppn_Doeloe (Balikpapan Tempoe Doeloe)
#FotoBppnDoelo
#CeritaBppnDoeloe
#KalianHarusTahu
Panggil saya "Doel"

Taksi Jamban "Taksi Unik Balikpapan"



Ketika tahun 1970, jalan-jalan di Kota Balikpapan masih belum beraspal, hanya sebagian jalan terumatan di sepanjang jalan Jendral Sudirman dari Pelabuhan hingga daerah Klandasan saja yang sudah beraspal.

Sementara jalan umum seperti di Daerah Prapatan dan Gunung sari masih belum beraspal atau masih berupa jalan setapak yang bila diguyur hujan akan becek dan penuh genangan air.

Saat itu, satu-satunya angkutan umum yang menjadi transportasi warga Balikpapan adalah Taksi kayu, disebut begitu karena rangka seluruh badan kendaraannya terbuat dari kayu. Setiap kali rodanya masuk kubangan, maka menimbulkan guncangan yang luar biasa.

Saparudin warga Kelurahan Prapatan rt 38, tahu betul bentuk taksi kayu tersebut, bukan karena sering mengendarainya tapi karena ia bekerja disebuah tempat pencucian mobil kayu tersebut.

"Dulu orang tidak menyebut taksi kayu, tapi dijuluki taksi jamban," kenang Sapar. Bentuk taksi Jamban terbilang unik, kalau dijaman sekarang bentuknya kurang lebih mirip kijang kapsul. taksi jamban bisa memuat lebih dari sepuluh penumpang karena kursi sengaja dibuat memanjang di samping dan semua penumpang akan duduk berhadapan.

Taksi Jamban tidak pernah sepi penumpang, sekali narik taksi akan penuh sesak, isinya mulai dari orang berada, pedagang, sayuran hingga ayam.mungkin karena dulu jarang kendaraan sehingga menjadi angkutan favorit masyarakat, tidak seperti sekarang dimana lebih banyak taksi tapi sedikit penumpang. "Ongkosnya sekali naik 2 rupiah," kata Sapar.

Rute taksi jamban tidak terlalu jauh, Kalau umpanya berangkat dari prapatan tujuan terakhir adalah sampai terminal di Klandasan, terminal itu dijuluki terminal kambing karena disekitar terminal banyak orang berjualan kambing. lokasinya tepat berada didepan Masjid Agung At-taqwa Klandasan.

"Sekarang terminalnya sudah jadi gedung Bank BRI," kata Sapar. menurut Sapar sepanjang yang dia tahu, lokasi masjid Attaqwa dan Pasar Klandasan yang hingga kini masih orisinil karena belum pernah dipindah. Ketika saya berknjung ke bekas lokasi Terminal Kambing tempat mangkal taksi Jamban, saya tidak melihat lagi orang berjualan kambing, disana hanya berdiri Gedung megah Bank BRI dan pemukiman penduduk. "Sekarang kalau lebaran saja masih ada orang jual kambing disana," lanjut Sapar.

Lambat laut, seiring perubahan zaman, pamor taksi jamban mulai menurun, ketika jepang berkuasa dan berbagai produk negeri tirai bambu mulai masuk juga ke Balikpapan. Taksi jamban kalah pamor dengan taksi merk honda, nasib takjsi jamban pun kian terpouruk dan akhirnya hilang dari predaran.

Hari sudah mulai gelap, ketika saya selesai sholat ashar di masjid Attaqwa pekan lalu, diluar hujan masih mengguyur, kini masjid itu sedang dirombak total dengan bangunan yang lebih modern. di depan masjid itulah terminal taksi Jamban, saya jadi ingin menaikinya jika sekarang masih ada yang punya


Sumber: Mustofha Bisri

Balikpapan "Kota Tangsi Baru"


     "Setelah jadi kota minyak, Balikpapan pun jadi kota tangsi"
Balikpapan pun mulai jadi kota tangsi setelah tentara Belanda pergi. Mayor Waluyo Puspoyudo adalah komandan militer RI pertama yang sampai Balikpapan.  Setelah tentara Belanda pergi Balikpapan mulai dibangun banyak instalasi militer. Entah berupa kantor, gudang amunisi, tempat latihan tentara atau perumahan bagi tentara.
Balikpapan kemudian  menjadi pusat atau markas dari apa yang disebut Komando Daerah Militer (KODAM). Mulai dari KODAM Mulawarman yang hanya membawahi Kalimantan Timur dan terakhir adalah KODAM Tanjungpura yang menaungi keamanan seluruh Kalimantan.
Banyak instalasi militer TNI di Balikpapan. Bekas tangsi KNIL sudah tidak ada lagi. Markas besar tentara (MAKODAM) lalu dibangun di sekitar Klandasan, tidak jauh dari Lapangan Merdeka dan Rumah Sakit Pertamina.
Semasa Jenderal Hartoyo menjadi Panglima KODAM Mulawarman, BPM Shell sedang membangun pipa sepanjang kurang lebih 300KM dari Tanjung ke Balikpapan. Tenaga kerja yang dipakai adalah para transmigran yang didatangkan oleh Jawatan Transmigrasi dari Jawa Tengah.  Ketika mereka berangkat, mereka dijanjikan lahan (tanah). Sialnya, pejabat-pejabat korup Jawatan Transmigrasi kemudian menelantarkan mereka. Selesai proyek, pekerja yang tinggal di kamp Petung itu. Jumlahnya hampir seribuan. Keterlantaran membuat mereka jadi pengemis dan membanjiri kota Balikpapan. Mereka disebut Pengemis Petung.[1]  Fenomena ini terjadi sekitar tahun 1950an.                      
Semasa Kecik, seorang Insinyur Belanda yang mengajar di ITB, pernah akan menuju ke Balikpapan untuk menyelidiki kemungkinan pengeboran airtawar untuk kebutuhan air bersih kota Balikpapan. Kecik menyetujui rencana itu. Insinyur itu menumpang sebuah pesawat Garuda dari Jakarta ke Balikpapan. Sayangnya pesawat garuda itu kemudian tak pernah sampai Balikpapan. Pesawat itu kemudian hilang. Beberapa perwira TNI, kepala percetakan Negara Balikpapan dan orang sipil lainnya pun hilang dalam pesawat itu. Hario Kecik yang semula akan menumpang pesawat itu membatalkannya. Dia naik mobil ke Surabaya lalu naik pesawat ke Balikpapan.[2]  
Pengakuan kecik:
“Kantor besar perusahaan (minyak asing) raksasa internasional ini terletak di Balikpapan, meradiasikan pengaruh besar kepada kehidupan sosial ekonomi dan politik dari masyarakat Kalimantan timur. Markas KODAM IX Mulawarman juga berada di Balikpapan dan berdasarkan prinsip militer, sebuah markas komando harus ditempatkan di lokasi yang aman, agar dapat efisien dipertahankan dan memenuhi tuntutan lain bersifat militer. Markas KODAM tidak dapat dipindahkan ke tempat lain, bukan hanya karena masalah kesulitan teknis dan keuangan tetapi juga karena pertimbangan strategis, politis dan psikologis. Jadi harus dicari alternative tindakan yang dapat menjamin tuntutan tersebut di atas.[3]
Mengenai  komplek perusahaan minyak asing di Balikpapan, Kecik menulis:
“Suatu masyarakat tersendiri dengan fasilitas-fasilitas mewah seperti klub, bioskop, kolam renang, lapangan golf, toserba, dan lain-lainnya. Dalam masyarakat seperti itu para pegawai menengah dan tinggi, asing maupun pribumi, hidup dalam suasana istimewa terlepas dari masyarakat biasa yang mengelilinginya.”[4]
Pernah terjadi kematian pekerja karena terlindas mobil pengendara bule, tapi orang bule itu bebas dari tuntutan hukum karena masih orang perusahaan asing.
Ada toko Centraal inkoop & verkoop Organisasaties yang menjual barang-barang impor untuk keperluan pegaawai tinggi perusahaan. Barang-barang import ini masuk tanpa pajak.[5]
Kepada Brigadir Jenderal Soemitro—yang baru ditunjuk sebagai Panglima KODAM Mulawarman—Sukarno berujar: “Generaal Mitro, saya titip reffinaderij (kilang minyak) yang ada disana. Jagalah baik-baik!” Sumitro, dengan sepenuh hati lalu menjawab: “Baik, pak. Akan saya perhatikan.” Amanah Sukarno itu dijalankan Sumitro dengan menjaga stabilitas kota Balikpapan ditengah pusaran politik nasional yang kian memanas pada dekade 1960an itu. Soemitro juga tidak ragu untuk turun langsung berpatroli menjaga kilang minyak yang diamanahkan Panglima besar Revolusi kepadanya. Soemitro sendiri sering berkeliling di sekitar kilang minyak pada malam hari. Soemitro menjaga agar panas-nya situasi politik nasional tidak sampai membakar Balikpapan.[6]
Atas usaha Sumitro, kota Balikpapan masih dianggap nyaman pada pertengahan dekade 1960an yang kacau. Balikpapan terhindar untuk menjadi ladang pembantaian orang-orang Komunis seperti yang terjadi di Jawa dan Bali—dimana telah memakan banyak korban yang mencapai angka ratusan ribu. Orang-orang Komunis, oleh Sumitro ditahan sebelum meletus G 30 S di Jakarta. Orang-orang Komunis itu banyak yang dilokalisasikan di Samboja dalam di dekat pantai.


Sumber : petrik Matanasi

Jumat, 21 Februari 2014

Balikpapan , Kalimantan Timur 1945

Balikpapan , Kalimantan Timur 1945

Pada 1 Juli 1945 pukul 3 pagi cahaya merah kusam di cakrawala beberapa poin ke kanan bisa dilihat , " itu Balikpapan terbakar " , hasil meningkat pesat Sekutu udara dan angkatan laut penembakan terhadap pelabuhan NEI ini di selatan - timur pantai Kalimantan . Sebuah skala besar serangan dimulai pada bulan Oktober tahun sebelumnya dan diintensifkan pada paruh kedua Juni ketika Balikpapan ditabrak hingga 200 misi pembom per hari di salah satu terberat serangan serangan udara terhadap satu tujuan . Radio Tokyo telah memberitahu orang Australia terhadap konvoi mereka tahu apa yang mereka lakukan, tapi tidak memperhatikan Jepang khusus pada perjalanan laut mereka dari pulau port pementasan Morotai .
     Pendaratan amfibi divisi di pantai di Klandasan diharapkan untuk mencapai hasil yang cepat dengan merebut titik kunci dari pertahanan musuh dalam serangan awal , membagi dan disorganise pasukannya dengan tujuan memperpendek kampanye dan menyelamatkan nyawa sekutu . Pada F - Day , di lima menit sebelum 9 am , serangan kerajinan pertama dalam operasi divisi Oboe Dua menerobos turun landai mereka di atas pasir hangus untuk mengungkapkan adegan kesedihan . Tiga batalyon dari Divisi 7 AIF ( Mayor Jenderal Milford ) , 2/ 10 dan 2/11 dari 18Bde ( Brig Chilton ) dan 27/2 dari 21Bde ( Brig Dougherty ) , menghantam pantai menghitam di Klandasan . Terhadap latar belakang mengepul asap dan minyak pembakaran berbahaya berdiri shell pecah pohon kelapa , puing-puing bangunan dan gubuk asli menyala mana tegas Jepang menembakkan beberapa tembakan tersebar melecehkan kemudian mundur ke dalam terowongan , lubang-lubang perlindungan disamarkan , strongpoints beton dan menghubungkan entrenchments . Yang Jepang telah mendominasi fitur pedalaman dengan dan memiliki banyak waktu sejak Januari '42 untuk membentengi . Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah terkenal pendek tiga brigade yang tepat dialokasikan Ketujuh Australia berjuang sebagai divisi lengkap .
     Setelah roket dipasang LCI ( R ) ' s telah memberikan lalu menghancurkan pemboman terkonsentrasi Matilda dozer dan tangki jembatan - meletakkan dibersihkan bagian dari pantai ke jalan utama . Mengalir laporan RAN beachmaster di , setiap gelombang tiba sesuai jadwal , tidak ada perlawanan lagi, belum ada korban di pantai dan kepuasan yang lengkap bahwa pemboman melenyapkan pertahanan pantai telah meyakinkan . Kemudian 2/9AR dimodifikasi Matilda dan flamethrowing Katak dibajak di pasir lembut pantai dan pedalaman untuk mendukung infanteri maju . Dengan tangki mendukung gerakan tanah maju melalui puing-puing rumah dan instalasi minyak reruntuhan akan cukup sulit, tapi tangki dari 2/1AR telah macet hanya dari tepi depan dan tertunda di dibawa ke depan atas puing-puing hancur . Sementara ini terjadi dukungan artileri tiba onshore di LVT , para darat pertama adalah nomor 9 Baterai dari 2/5FldRgt , dipersenjatai dengan delapan dirancang dan diproduksi 25pdrs pendek Australia , dan disertai dengan mortir 4.2inch mengecam pertahanan Jepang pada fitur mendominasi . Menyeret 6pdr The dari 2/2 Tank Serangan Regt , didukung ketat oleh infanteri dari 2/10Btn , yang menyapu banyak posisi bunker Jepang di Bukit 87 di beberapa ratus meter yang masih aktif setelah udara besar-besaran dan pemboman angkatan laut .
     Pada waktunya pistol Matilda disertai dengan Frog mendekati salah satu posisi musuh mengotori Parramatta Ridge , yang telah berubah menjadi benteng buatan Jepang atasnya dengan sistem parit licik sementara tanah adalah intercommunicating jaringan sarang lebah besar terowongan . Bukaan meledak The Matilda II ke dalam bunker beton dengan tembakan senjata 2pdr solid dan kemudian Matilda Frog menembakkan jet api melalui lubang-lubang . Banyak pintu masuk terowongan menuju ke bukit-bukit dan sambungan liar terowongan ini akan meninggalkan belakang terbuka untuk menyerang , sehingga CS Matilda tank menghancurkan banyak pintu masuk dengan kerang howitzer 3inch untuk menjebak penghuni maka Katak meraung ke dalam lubang gelap jet sengit api . Meluncurkan serangan tiga cabang di kota Balikpapan 18Bde dengan 2/9Btn didukung oleh pasukan Matildas , dan Frog , menangkap stasiun radar Jepang di Signal Hill dan memajukan sekitar Cape Toekoeng membersihkan depan pelabuhan utara ke kilang minyak tua . The 2/10Btn merangkak melalui reruntuhan twisted instalasi penyulingan untuk menempati kota dan pembangkit listrik . Untuk melengkapi pendudukan Balikpapan yang 2/12Btn telah mendorong barat untuk membersihkan kawasan industri . Berikut musuh telah diperkaya fitur dekatnya, Nail & Nurse , dibela oleh mortir berat , tujuan duel senjata anti - pesawat dan menunda Australia manuver untuk mengambil Pandansari . Dengan angkatan laut dan artileri senjata Jepang dibungkam maka perusahaan dari 2/12Btn , lagi dengan Matilda tank mendukung , mengambil puncak bukit bekas luka selama akhir gerah sore .
     Strategi berani telah berhasil dan perencanaan yang cermat pada penting hari pertama melihat Australia menduduki berbagai daerah sangat membela , membantah Jepang tanah tinggi dan membagi membuka kerak pertahanannya melindungi kota itu sendiri dan daerah dermaga . The liar tentara Jepang mati-keras , yang akan dengan senapan sniper , tersebar tentang daerah belakang dan mereka juga harus winkled keluar juga . Api Dukungan dan Covering Grup memberikan bantuan tembakan angkatan laut yang besar sesuai dengan kecepatan muka dan di belakang garis depan berjuang bab pembuangan bom yang berbahaya mencari dan delousing banyak tambang berat . Pada Vasey Highway, nama yang diberikan untuk jalan utama di Balikpapan , tank-tank yang mendukung 21Bde dihentikan oleh kawah yang sangat besar dan setelah persiapan , bombardir artileri ditambah serangan infanteri putaran sayap kanan tangki jembatan - meletakkan bergerak maju span kawah dan biarkan empat campuran Matildas melalui untuk melibatkan musuh bercokol . Satu Matilda untuk sementara dinonaktifkan oleh tambang kontak, tapi serangan gabungan memperoleh tujuan , juga menangkap empat mortir Jepang berat. The rajin Jepang telah membangun sebuah lapangan terbang baru di Sepinggang , telah meningkatkan lapangan terbang tua Belanda di Mangger dan dari basis pembom sekutu berada dalam jangkauan mudah ke Co - Prosperity Sphere diserap Sulawesi dan Jawa pulau .
     The 2/14Btn dijamin airstrip di Sepinggang kemudian segera pekerjaan dimulai pada permukaan kawah buruk dan berguna untuk pesawat pramuka Auster pada tengah hari pada 3 Juli. Di lapangan terbang tua di pantai LCM ini ( Landing Craft Mekanis ) membawa pasukan dari tiga Matildas ditempatkan darat di Manggar Beser di tepi utara sungai dan mudah-mudahan mereka akan defiladed dari menghadap posisi tanah tinggi Jepang yang kuat dari bunker , terowongan , parit dan dua 120mm senjata angkatan laut dengan berbagai - finder dan perintah bunker . Satu Matilda rusak parah sementara dua lainnya hancur dalam api menewaskan satu orang, melukai komandan pasukan dan lain-lain . Mereka terkena salah satu musuh terberat pistol , sebuah 155mm pada wajar jarak dekat . Itu pistol pertahanan pesisir ditetapkan di sisi bukit dan dilindungi oleh pintu baja berat . Dan sepanjang hari duel lanjutan antara senjata dan pesawat angkatan laut ayat senjata Jepang tetapi musuh tidak bisa dibungkam . Artileri naik pistol 25pdr ditempatkan di bawah Sersan Palmer , 2/5FldCo dan veteran dari Buna , dalam waktu delapan ratus meter dan pada tembakan cahaya pertama hits melalui pintu baja menghancurkan pistol dan membunuh kru . Setelah semua musuh menentang senjata besar dibungkam para insinyur cepat diperbaiki bagian jembatan dibongkar Jembatan Manggar membentang struktur . Sehingga memungkinkan pasokan dan amunisi untuk dibawa ke depan dalam pertukaran untuk korban perang , seperti pengungsi adat berbondong-bondong ke posisi garis depan Australia yang harus dipenuhi oleh Diggers dari 2/27Btn dan diteruskan ke layanan sipil repatriasi sekutu belakang. Lebih lanjut sepanjang jalan raya kemajuan terus oleh 2/14Btn , sebagai titik ujung tombak , telah menyeberangi Sungai Adjiraden .
     Selama hari-hari berikutnya patroli mulai jauh ke depan melalui desa Bangsal , mencapai Amborawang dan tim pengintaian khusus menembus ke jantung Sambodja pada 14 Juli dan menyaksikan pembakaran desa oleh anak laki-laki pro - polisi diawasi oleh Partai pendukung Jepang. Tiga tank Matilda yang mendarat di Manggar Beser , kali ini ditutupi oleh tabir asap dan pindah ke lapangan terbang untuk mendukung daerah belakang dalam menghancurkan tentara Jepang menyusup di malam hari di lapangan terbang , musuh menyebabkan kerusakan kecil dan selalu mengalami kerugian besar . Dalam kegelapan tembakan angkatan laut dari starshells dan artileri lainnya digunakan untuk menerangi tanah tak bertuan sehingga efektif bahwa Jepang akhirnya membuat beberapa upaya infiltrasi . Kembali di Klandasan berpijak persenjataan dan insinyur kesedihan besar yang berkembang pesat , kendaraan dari semua deskripsi , tank , jeep , buldoser , buaya , grader , truk ringan & transportasi berat dan sepeda motor berantakan trek pedalaman dari daerah bubaran. Dok terapung besar , membawa 800miles bahari untuk dengan serangan konvoi , sekarang membentang air dangkal antara pantai dan kapal pendaratan . Kapal pendarat mengangkut peralatan dan perlengkapan darat pada siang hari , maka sepanjang malam dan memuntahkan ratusan ton kargo untuk didistribusikan ke depan . Di bukit-bukit rendah dan taji dari daerah sekitarnya Milford Highway, jalan ke Samarinda dan interior berhutan , berjajar dengan rumah-rumah hancur , berlapis dengan kawah dan rintangan dari terbakar mobil, truk , mengetuk -out tabung artileri berat berbagai calibres dan emplaced , apa dulunya , aparat pencarian cahaya .
     Garnisun Jepang ini sangat mengakar pada bukit-bukit ini dan taji dan tinggal di posisi bunker mereka di siang hari , tetapi pada malam hari partai kecil menyusup melalui garis depan dan tangan tajam pendek untuk memerangi tangan terjadi secara teratur. Kemudian musuh retak dan menyelidik ke depan suatu pagi push mendapatkan momentum sebagai Jepang mundur lebih cepat dari sebelumnya , bergerak begitu ceroboh kontak yang hilang senja. Di sebelah kiri 2/ 7 tim Komando Resimen Kavaleri yang agresif berpatroli timur melecehkan garis musuh komunikasi dan selanjutnya ke kiri adalah pasukan Belanda NEI maju ke posisi utara dari Pandansari . The AIF 25Bde menekan keuntungan di bukit-bukit hutan - berpakaian dan taji di sebelah kiri bernama jalan Milford Highway. Didukung oleh Matilda tank ditambah Frog D ' Perusahaan 2/31Btn menyerbu satu posisi bukit , begitu juga C ' Perusahaan fitur tinggi lain dan di sore hari artileri , mortir dan tank membuka jalan bagi kemajuan lebih lanjut oleh Perusahaan D ' menghancurkan senjata emplaced posisi dan bunker mengusir dengan api panas merah dan putih . Kemudian pada sore hari ' Sebuah perusahaan siap untuk menyerang titik puncak lain mendominasi Coke Spur , jam dua setengah rentetan oleh 25pdrs turun . Tutup tangki mendukung serangan unit artileri bersenjatakan 6pdrs ditarik dikombinasikan dengan mortir 4.2inch memukul bukit dan dua Matildas dan Frog yang berbaris di jalan raya memberikan langsung atas pemandangan terbuka dukungan yang berderak dari 2pdrs dan senapan mesin .
     Rentetan itu dipotong pendek dan tiga tangki logam merangkak ke depan sejalan depan dengan tiga bagian tentara di antara dan berkumpul dekat di belakang crunches hutan hijau . " Lalu hal itu terjadi ! " Penyergapan Jepang yang bermunculan dengan tembakan senapan mesin dari kedua sisi jalan hutan menyapu kolom , mundur berarti yang tertangkap , dan tetap itu harus dikelilingi oleh pemotongan . Artileri Australia kembali membuka -up , tangki menyala jauh jarak dekat pada musuh sangat tersembunyi dan pertempuran berlangsung selama hampir dua jam di daerah penyergapan terbatas . Satu Matilda berdiri di tanah yang memberikan tembakan perlindungan , sementara satu tangki , kemudian yang lain dilacak kembali membawa banyak korban yang terluka di atas geladak . Kemajuan Australia telah terhenti dan ada banyak relawan yang ingin membawa orang mati tapi ada bukti bahwa setan Jepang telah jebakan tubuh . Pada hari yang sama bermuka Jepang mencoba untuk mengulang sukses ini dalam penyergapan lain yang dihadapi - kali ini delapan dari penyerang Intendant pada gilirannya tewas dan banyak lainnya terluka oleh sekelompok kecil dari 2/7 Commando kavaleri Resimen di sektor ini, komando telah ada korban sama sekali . Berikut di Milford jalan raya selama dua belas hari Jepang menempel kuat ke kotak obat mendominasi dan posisi bunker ditempatkan pada setiap sisi dari rute memegang tempat tinggi dan di mana perang itu adalah menggiling bawah proses yang lambat dari penembakan berat , menembak agresif konstan dan bergeser tempur taktik pertahanan dan menegangkan saraf terus menerus musuh malam infiltrasi . Kemudian Jepang memutuskan kontak dan dengan perintah komando tinggi " untuk menangkap dan menahan wilayah Balikpapan " tidak ada kemajuan utara lebih lanjut sepanjang Milford Highway, meskipun masih ada bentrokan patroli , yang terus di serangan bunuh diri banzai gelap oleh tentara Jepang , pada dasarnya pada jalur pasokan , dan pejalan kaki musuh yang harus diburu .
     Selama Kampanye Borneo yang 1Armoured Resimen telah kembali ke keributan ke dalam pertempuran sengit di Balikpapan . Gaya ini lapis baja di bawah komando Mayor Ryrie , tewas dalam aksi 10 Juli 1945 , termasuk dua skuadron Matilda II , salah satu howitzer 3inch bersenjata CS Matilda per tiga tank pasukan , satu pasukan Katak dan satu tangki jembatan bertelur . Lain unit tank Australia dalam kampanye Balikpapan adalah formasi sirkus lengkap, yang 2/1 Brigade Armoured Reconnaissance Squadron . Melalui seluruh jalannya pertempuran insinyur Balikpapan dan sappers bekerja sama dalam menghancurkan 110 terowongan , lubang-lubang perlindungan dan bunker , dan lebih dari 8.000 berbagai tambang dan boobytraps rumit dilucuti . Dalam satu serangan untuk menangkap anti - pesawat api - pangkalan di Cape Pendjam , di sisi berlawanan dari Teluk Balikpapan di mana musuh membuka pada kekuatan invasi dengan senapan pesisir 5inch yang tersingkir oleh reaksi cepat tembakan angkatan laut . Sebuah operasi amfibi kecil dilakukan pada lapis baja Alligator LVT ini ( Landing Vehicle Tracked ) dengan ' C Perusahaan 2/9Btn dan 2/7 Commando kavaleri Resimen , kurang detasemen . Gugus tugas menyeberangi teluk sejalan depan , maka manuver ke dalam kelompok amfibi garis sejajar roda ke jejak mereka dan melaju di pantai di interval antara dua dan tiga menit , dalam waktu satu jam infanteri lapis baja Australia telah menyebar mengamankan semua tujuan . Dan dua Matildas yang datang ke darat hanya akan terjebak dalam dua belas meter dari lumpur lengket di bau berawa daerah pantai .
     " Operasi ( Balikpapan ) adalah pelajaran tentang penggunaan api - kekuasaan , " tulis Brigadir Dougherty di Balikpapan setelah laporan tindakan. " Tangan-tangan tua divisi ini ( ke-7 AIF ) mengingat Owen Stanleys di mana mereka tidak memiliki artileri , Gona di mana 250 putaran 25pdr yang semua kita bisa terakumulasi untuk serangan terakhir pada ( Buna ) Misi dan di mana satu tangki akan menyelamatkan 200 nyawa jika kita hanya punya itu . pada awal Agustus 7 Divisi , dengan aset yang melekat , memperluas batas defensif di seluruh wilayah Balikpapan dan pada saat permusuhan berhenti musuh telah diusir dari daerah penduduk dan masuk ke dalam gelap hutan tidak ramah di mana tentara Jepang kekurangan pasokan . Wakil Laksamana Kamada yang memimpin pasukan Jepang saat ini di Belanda Borneo disusun dengan urutan menyerah pada September 8 kapal fregat HMAS Burdekin yang memiliki pertemuan lima puluh km sebelah utara dari pertempuran - zona Balikpapan off Mahakam River Delta. Disaksikan oleh wakil-wakil Sekutu dari semua layanan nasional operasi terhadap diduduki Kalimantan , dengan utusan menyerahkan gambaran kesengsaraan hina sebagai perwira angkatan laut Jepang menandatangani dokumen setelah pemahaman dan penerimaan kemudian ditempatkan pedang berselubung nya pada secarik kertas sebagai tanda menyerah . Sebuah tindakan yang diulang berkali-kali di seluruh Asia dalam hubungannya dengan acara utama di Tokyo Harbour di papan USS Missouri berakhir 2.194 hari perang meliputi dunia

Sumber : Graham Donaldson ( the world war )
http://worldatwar.net/article/australiantank/borneo45.html

Rabu, 12 Februari 2014

Sejarah KPMB Makassar

SEJARAH KPMB – MSC MAKASSAR

Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Balikpapan (KPMB) Makassar berdiri pada tanggal 11 Juli 1989 di Kota Makassar (dulunya Ujung Pandang). Pada awalnya, organisasi ini ditujukan hanya sebagai sebuah study club bagi sesama mahasiswa asal Balikpapan, atau sebagai media komunikasi sederhana untuk bertukar pikiran dan cerita dengan didasarkan atas perasaan senasib dan sepenanggungan dalam menempuh pendidikan tinggi di tanah rantau. Maka, berdasarkan kesepakatan bersama, terbentuklah Manuntung Study Club (MSC) pada 11 Juni 1989 di Malino, Kab. Gowa. Para pencetusnya adalah:
  1. Ushluhuddin,  SE
      TTL                                   : Makassar, 28 November 1965
      Univ & Jurusan            : UMI & Ekonomi
      Alamat                            : JL. Letjen Suprapto RT. 01, NO. 1 Balikpapan
      Pekerjaan                     : Pengusaha Rumah Makan Segeri
  2. Syafruddin, SH
      TTL                                   : Buton, 27 Desember 1964
      Univ & Jurusan            : UMI & Hukum
      Alamat                            : JL. Teratai merah RT. 108, NO. 3 Kel. Sepinggan Balikpapan
      Pekerjaan                     : Pengacara dan Anggota DPRD kota Balikpapan
  3. Nur Aifah, SH (bunda nunung)
     Univ & Jurusan             : UMI & Hukum
     Pekerjaan                      : Ketua Kantor Urusan Agama kota Balikpapan
  4. Budi, SH
     Univ & Jurusan             : Univ. Hasanuddin & Hukum
  5. Faisal Tola, SH
      Univ & Jurusan            : Univ 45 & Hukum
      Pekerjaan                     : Pengusaha dan Pengurus KNPI kota Balikpapan
Berawal dari sebuah study club yang sederhana, MSC kemudian mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, khususnya dari segi kuantitas anggotanya. Dengan semangat gigih dari para pendirinya untuk terus mensosialisasikan keberadaan MSC sebagai sebuah wadah perkumpulan bagi mahasiswa Balikpapan, serta mencari dan mengajak teman-teman yang lain untuk bergabung dalam MSC, maka tergabunglah sekumpulan mahasiswa yang menjadi generasi awal pada sebuah organisasi dengan latar belakang kedaerahan asal Kota Balikpapan untuk pertama kalinya.
Organisasi ini di deklarasikan pada tanggal 11 Juni 1989 pada pemilihan ketua pertama di Malino kab. Gowa, saat itulah terbentuk organisasi ini dengan kesepakatan forum memberi nama Manuntung Study Club yang di singkat MSC. Saat itulah terpilih Usluhuddin sebagai ketua pertama organisasi ini dengan periode 1989 - 1992. Sekretariat pertama berada pada jalan Ade Irma kota makassar. Pada periode ini memang sulit untuk menarik perhatian ataupun mensosialisasikan MSC pada mahasiswa di Makassar, namun pengurus mencoba untuk membuat kegiatan-kegiatan kemahasiswaan seperti donor darah, sosialisasi, penyambutan mahasiswa baru, kajian-kajian islam, sahur dan buka puasa bersama maupun memperingati  hari Ulang Tahun MSC.
Setelah tiga tahun berjalan MSC pun berganti kepemimpinan, pada saat itu yang terpilih adalah Ir. Nasir pada periode 1992 - 1994. Ir Nasir menjadi ketua kedua setelah Usluhuddin. Pada masa ini tidak terlalu terdata dalam pencarian informasi mengenai mahasiswa/I asal Balikpapan pada periode ini, maka setelah periode ini terjadi kevakuman organisasi selama dua tahun.
pada periode 1996 – 1998 ini terbentuk lagi penyemangat atau spirit baru dalam organisasi ini dengan membentuk kepengurusan baru agar organisasi ini lebih aktif dalam pengumpulan anggota dan mempererat lagi mahasiswa - mahasiswa asal kota Balikpapan. pada periode ini terpilihlah M. Thohir, SE yang biasa di kenal dengan bang Kekel di Asrama Pelayaran Jl. Ade Irma kota Makassar. Pada periode ini juga terbentuklah suatu inisiatif dari peserta untuk menambahkan nama MSC menjadi Forum Komunikasi Mahasiswa Balikpapan (FKMB - MSC) Makassar. M. Thohir pada saat itu kuliah di Universitas Muslim Indonesia (UMI) dengan jurusan Ekonomi. Setelah menjabat di FKMB-MSC beliau juga terpilih menjadi ketua Umum Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Timur (KPMKT) cabang Makassar  pada periode 1998 - 2000.
Nama Forum Komunikasi Mahasiswa Balikpapan (FKMB-MSC) Makassar telah besar dan mempunyai anggota yang sangat besar pada periode itu dan kembali mengadakan Kongres  di Tanjung bayam kota Makassar, terpilihlan Andriansyah, ST pada periode 1997 - 1999. beliau kuliah di Universitas Muslim Indonesia dengan jurusan Teknik Mesin. Sekarang beliau bekerja di THIESS kota Balikpapan.
Di adakan kembali kongres untuk pertama kalinya memberi nama musyawarah ini menjadi Musyawarah Warga Manuntung di singkat MUSWAM, dan terpilih saudara Beldianur, ST  pada MUSWAM III menjadi Ketua FKMB-MSC pada periode 1999 - 2001 di Tanjung Bayam. Beliau kuliah di Universitas Muslim Indonesia dengan Jurusan Teknik Sipil. Sekarang beliau bekerja sebagai Kontraktor.
Sempat terjadi kevakuman disaat itu, untuk mengaktifkan kembali melalui ketua panitia abdul fatah dilakukan muswam IV(luar biasa) bertempat di asrama haji Balikpapan terpilih saudara Puji, ST pada MUSWAM IV menjadi Ketua FKMB-MSC pada periode 2001 - 2003. Beliau kuliah di Universitas Hassanuddin dengan jurusan Teknik Sipil. Sekarang beliau bekerja  sebagai Kontraktor.
Hamzah Umar, ST terpilih pada MUSWAM V menjadi Ketua FKMB-MSC pada periode 2003 - 2005 di Kabupaten Bulukumba. Beliau kuliah di Universitas Hassanuddin dengan jurusan Teknik Geologi pada anggatan 1999. Pada Periode ini banyak sekali perubahan yang terjadi di organisasi sehingga organisasi menjadi aktif kembali dan merekrut kembali anggota yang sempat terlupakan dengan FKMB-MSC, periode ini juga banyak mengadakan kegiatan-kegiatan besar dengan kerjasama dengan organisasi-organisasi kalimantan, kegiatan itu seperti TRY OUT AKBAR 2004 dan kegiatan Bakti sosial, WAWALI CUP I serta penjemputan Mahasiswa Baru. Pada periode ini juga sudah ada kerjasama dengan Pemerintah kota Balikpapan untuk membantu segala kegiatan yang dilaksanakan oleh FKMB-MSC. kerjasama juga dilakukan dengan instansi lembaga kursus untuk memberikan kursus gratis bagi mahasiswa asal kota Balikpapan yang berada di Makassar.
Rusdy, SE terpilih pada MUSWAM VI menjadi Ketua FKMB-MSC pada periode 2005-2006 di Kabupaten Maros tepatnya di Departemen Sosial Bantimurung. Beliau kuliah di Universitas Negeri Makassar dengan jurusan Ekonomi pada tahun 2001. Pada periode ini juga FKMB-MSC lebih dekat dengan Pemerintah Kota Balikpapan karena periode ini Pelantikan pegurusnya di Lantik langsung oleh Ayahanda Walikota Balikpapan H. Imdaad Hamid, SE di rumah makan Pualam. Kegiatan-kegiatan yang terlaksana pada periode ini seperti Wawali Cup II, Try Out UAN 2005, Safarari Ramadhan, Penjemputan Maba, dan lain2. kerjasama pada organisasi-organisasi lain juga sangatlah baik dan terus terjalin hingga periode selanjutnya. Memasuki tahun 2006 ada kendala yang dihadapi pengurus hingga terjadinya kevakuman organisasi yang didasarkan misscomunication antar pengurus hingga di tahun ini tidak menjalankan Musyawarah Warga Manuntung yang berdasarkan berakhirnya kepengurusan periode ini.
Setelah vakum selama satu tahun, kemudian pengurus mengadakan MUSWAM VII  pada tanggal 19 - 21 Januari 2007 di Bantimurung kabupaten Maros, ditempat yang sama dengan Muswam VI. pada Muswam VII ini terpilihlah saudara Muhajir Masli Saputra S.com, sebagai Ketua pada periode 2007 - 2009 yang dilantik oleh Wakil Walikota Ayahnda H. Rizal Effendi., SE di Restoran Bambuden I. Pada MUSWAM VII ini disepakati perubahan nama dari Forum Komunikasi Mahasiswa Balikpapan - Manuntung Study Club (FKMB-MSC) menjadi Keluarga Pelajar Mahasiswa Balikpapan (KPMB) Makassar. Hal ini berdasarkan Kongres Nasional Mahasiswa Balikpapan yang diadakan di Jogjakarta pada tahun 2005, yang menyepakati wacana tentang penyatuan nama, lambang, visi serta misi organisasi perhimpunan mahasiswa Balikpapan. Ajhir kuliah di Universitas STMIK Handayani Makassar dengan Jurusan Teknik Informatika pada tahun 2005. Rapat kerja yang dilakukan di Pulau Samalona pada tanggal 7 - 8 April 2007.
Setelah dua tahun berjalan kemudian pengurus mengadakan MUSWAM VIII pada tanggal 6 - 8 Februari 2009 di Bantimurung kabupaten Maros. pada Muswam VIII terpilihlan Eheskel Al Fatih ST. sebagai ketua periode 2009 - 2011 yang dilantik oleh Wakil Walikota Balikpapan Ayahanda H. Rizal Effendi, SE di Imperial Resto pada tanggal 1 Mei 2009. Pada MUSWAM VIII menghasilkan, Pengesahan Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) yang mana sebelumnya KPMB Makassar hanya memiliki AD/ART saja. Pada MUSWAM VIII pula terjadi perubahan struktur dan untuk Asmaba dibentuklah sebuah Biro yang bersifat Semiotonom(tersendiri). Selain itu MUSWAM VIII juga merekomendasikan agar dilakukan perumusan dan pembuatan Pedoman Kerja Organisasi (PKO). Pada tanggal, 1 April 2009 dibentuklah TIM Perumus PKO yang terdiri dari : Eheskel Al Fatih, Fadillah, Nurul Adha, Nur Hulis, Khairul Arkam, Dhenny Agustamb, Herman Afkani, Amirullah, Andi Irwan Bactiar, Muhajir M Saputra, Hasanuddin, Kasfar Fitriansyah, Windita Aprilia, Dasriani, & Mirna Ayu. Perumusan PKO itu sendiri berlangsung cukup lama sekitar kurang lebih 2 Bulan. Pada tanggal (ini saya lupa) melalui SK No. 006/TAP/KPMB-Mks/VI/2009 maka disahkan lah Pedoman Kerja Organisasi KPMB Makassar yang isinya terdiri dari beberapa pedoman antara laian : Pengkaderan, Administrasi, Keuangan, Kepanitiaan, dan Biro Asmaba.
Pada masa ini sebuah maha karya diciptakan oleh Sdri. Nurul Adha dan Sdr. Edi Rahmad yaitu MARS KPMB Makassar. Selain itu pada perayaan HUT Ke-20 KPMB Makassar untuk pertama kali Launching Web Site KPMB Makassar.
Pada Tahun 2011 dilaksanakan MUSWAM IX, ditempat yang sama dengan MUSWAM VIII yaitu DEPSOS Bantimurung Maros. Pada saat itu terpilih Sdr. Jamaludin Nur sebagai Ketua kesepuluh, menggantikan Sdr. Eheskel Al fatih untuk periode 2011-2013.
Hingga saat ini, tahun 2012, organisasi ini menginjak usianya yang ke-23. Dengan segala usaha, suka, duka, kendala serta kemajuan yang telah dicapai selama 23 tahun ke belakang, KPMB Makassar berusaha untuk terus consisten pada tujuan awal organisasi serta arti keberadaannya bagi mahasiswa Balikpapan yang sedang menempuh pendidikan di tanah rantau, khususnya Kota Makassar.
*sumber informasi ini didapatkan dari para pendiri dan ketua-ketua organisasi ini

Sumber : KPMB MAKASSAR

Soldaat KNIL di Balikpapan

  Dahulu kala KNIL punya satu pasukan di Balikpapan. Semua tinggal cerita yang hilang karna nyaris tanpa bekas

https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc6/231171_4896122091813_1978633510_a.jpg
Peringatan 105 tahun KNIL oleh Batalyon Infanteri VI KNIL di Balikpapan. (1935)
Buku Gedenschriften Koninklijk Nederlandsch Indische Leger1830-1950 halaman 64, memberi sedikit tulisan tentang KNIL. Ada sebuah Batalyon Infanteri KNIL, yakni Batalyon Infanteri VI di tahun 1935. Di tahun, 1935 itu, mereka melakukan upacara kemiliteran di sebuah lapangan di Balikpapan. tak disebutkan lapangan mana. Ada dua kemungkinan: pertama di lapangan depan tangsi mereka di pertigaan Balikpapan Plaza sekarang; kedua di Lapangan BPM (yang sekarang bernama Lapangan Merdeka). Dua lapangan itu terhitung tak begitu jauh dari tangsi mereka. Tak diketahui ada berapa lapangan di Balikpapan pada tahun 1930an.

https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/602332_4896138212216_482233206_a.jpg
Jajaran KNIL sebelum 1940 di Balikpapan (1950)

Di tahun 1940, setelah Negeri Belanda diduduki Jerman dan bahaya semakin mengancam di Hindia Belanda, balikpapan menjadi kota penting yang harus dilindungi. Banyak pengamat sejarah mengatakan pentingnya balikpapan yang merupakan kota minyak. Sebagai kota minyak, Balikpapan menyediakan banyak minyak untuk menjalankan mesin, termasuk mesin kendaraan militer. Balikpapan jelas bisa menjadi pintu masuk bagi balatentara Jepang untuk menduduki Jawa dan selatan Indonesia lainya. Ketika Armada Selatan kedua Angkatan Laut Jepang menduduki Balikpapan dan sekitarnya, maka posisi Hindia Belanda terjepit dan Angkatan Darat Jepang bisa lebih aman bergerak ke Jawa dan daerah selatan lainnya. Karenanya balikpapan benar-benar dijaga.

Ketika KNIL dikalahkan Tentara Jepang, banyak diantara mereka yang jadi tahanan. Beberapa diantara mereka terbunuh. Seorang Letnan KNIL pribumi di Balikpapan adalah Hamid Algadrie alias Max. Dia keturunan Kesultanan Pontianak. Max lulusan Akademi Militer Breda. Istrinya kala itu adalah wanita Belanda. Di Balikapapan, Max berdinas di sana dengan ditemani istrinya. Kemungkinan mereka tak tinggal jauh dari tangsi KNIL di Klandasan. Max beruntung, dia selamat dari keganasan Jepang. Belakangan diangkat menjadi Sultan Pontianak dengan gelar Sultan Hamid II. Dia bahkan diberi pangkat Kolonel kehormatan dengan jabatan Ajudan istimewa Ratu Belanda.

https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/923_4896127651952_656846719_a.jpg
Bendera Batalyon Infanteri XIV KNIL Balikpapan (1946)

Kekuatan KNIL bangkit lagi setelah tahun 1945. DI Balikpapan sendiri kemudian dibentuk lagi Batalyon Infanteri II KNIL. Batalyon ini diperkuat lagi di Jakarta kemudian. Anggota batalyon kemungkinan juga berasal dari bekas tawanan perang, yang diantaranya mantan KNIL. Ada kalanya, KNIL juga rekrut orang pribumi lagi yang dilatih dari nol. September 1946, di Balikpapan dibentuk lagi Batalyon Infanteri XIV KNIL. Mereka kemungkinan beroperasi di sekitaran Kalimantan Timur, begitu yang disebut dalam Gedenschriften Koninklijk Nederlandsch Indische Leger 1830-1950 halaman 56.

https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/14322_4896135772155_55996293_a.jpg
Letnan Smit bersama eks Andjing NICA lain bergabung ke TNI (1950)

Setelah itu Batalyon Infanteri XIV pindah dari Balikpapan. Pasukan di Balikpapan diganti pada akhir 1949. Pasukan Batalyon Infanteri V Andjing NICA mendarat di Balikpapan. Pasukan ini berpusat di Balikpapan sebagai markas Batalyonnya. Tak semua pasukan di Balikpapan: Kompi Pertama disebar ke Sanga-sanga dan Anggana; Kompi kedua: ditempatkan di Sepinggan, dekat dengan lapangan udara; Kompi Ketiga di Samboja; Kompi keempat dan kelima berangkat ke Tarakan dan sekitarnya. Batalyon ini terbilang ganas semasa di Jawa. Mereka itu menyerang sekitar Jogja dari arah barat. batalyon ini tak lama di balikpapan. Mereka lalu bubar. Sebagian anggotanya ada yang bergabung dengan TNI pada 1950. Letnan Smit adalah salah satu perwira yang bergabung dengan TNI. Begitu menurut buku Het ANDJING NICA (KNIL) in Nederlands-Indie (1945-1950).

Sumber catatan : Petrik Matanasi

Sepinggan Tahun 1945 view Udara