Rabu, 12 Februari 2014

Minyak Balikpapan Yang Mendunia

Sejarah Balikpapan “Minyak Balikpapan Yang Mendunia”

Tanggal 10 Februari 2014 Usia Kota Balikpapan berusia 117 dan kota ini salah satu kota tertua di Indonesia walapun tak setua kota Bandung, Jakarta atau Semarang dll, Kota ini juga adik dari kota kota tersebut
Minyak tidak bisa dipisahkan dengan Balikpapan. Minyak Bumi Balikpapan memiliki ikatan sejarah dengan sumur minyak Mathilda, satu dari sembilan sumur produktif yang dibor di kaki Gunung Komendur, sisi timur Teluk Balikpapan.
Keberadaan kota yang membentang sepanjang lebih dari 25 kilometer dari ujung Pulau Tukung di ujung pesisir barat hingga Gunung Tembak dan Kelurahan Aji Raden di pesisir timur itu terus berkembang ke arah barat dan utara. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 500.000 jiwa, Balikpapan kini menjadi kota minyak yang patut diperhitungkan.
Penentuan hari jadi Kota Balikpapan terkait dengan pengeboran pertama sumur minyak di wilayah ini, 10 Februari 1897, atau terpaut sekitar 38 tahun setelah pengeboran minyak bumi komersial pertama di dunia ketika Edwin L Drake dengan perusahaannya Senca Oil Company menemukan minyak di Titusville Amerika. Hasil seminar 1 Desember 1984 menghasilkan lima pilihan untuk menentukan hari jadi kota ini. Pilihan akhir jatuh pada peristiwa pengeboran pertama sumur minyak di lereng Gunung Tukung itu dan kemudian diperkuat dengan SK Wali Kota Balikpapan No 6 tanggal 25 November 1985.
Sumur Mathilda yang dimonumenkan menjadi hari lahirnya Kota Balikpapan itu mencatat produksi minyak yang cukup besar. Menurut Kepala Humas Pertamina Unit Produksi V Balikpapan WF Welan, sebelum ditinggalkan BPM (Bataafshe Petroleum Maatschappij), produksi sumur tersebut secara akumulatif mencapai 620.895 barrel.
Balikpapan dikontrak Belanda pada 1863 dari Kesultanan Kutai dengan Besluit 29 Agustus 1888 yang diperkuat Besluit No 4 tanggal 30 Juni 1891. Kemudian pemerintah Hindia Belanda menunjuk JH Menten dan Firma Samuel & Co sebagai pemenang hak konsesi.
Adams dari Firma Samuel & Co di London yang melakukan penelitian di bagian daratan kaki Gunung Komendur, wilayah teluk hingga Pulau Tukung. Ia menemukan cadangan minyak yang sangat besar.
Penemuan ini mendorong pengeboran pertama tanggal 10 Februari 1897, dan menemukan minyak yang cukup komersial hanya pada kedalaman 220 meter. Oleh JH Menten, sumur pengeboran perdana itu diberi nama Mathilda, nama anak Menten yang ada di negeri Belanda.


@Bppn_Doeloe
#CeritaBppnDoeloe
#FotoBppnDoeloe
#KalianHarusTahu
Panggil saya : Doel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar